Pangeran Yang Dikutuk

Hari Pernikahan (3)  



Hari Pernikahan (3)  

0Mars membayangkan dirinya tinggal di kastil besar itu tanpa seorang pun untuk berbagi hidup dengannya setelah semua orang menemukan pasangan mereka dan membangun keluarga mereka sendiri-sendiri.     

Bertahun-tahun yang lalu, Mars memang berpikir untuk menjadikan Ellena sebagai istri nominalnya dan ia akan mengangkat salah satu putra Athos sebagai pewarisnya sebagai jalan terakhirnya untuk mencegah perebutan kekuasaan.     

Tapi rasanya pasti tidak akan sama. Mars tahu kehidupan bersama Ellena tidak akan pernah memberikannya keluarga yang sesungguhnya. Dan saat Ellena meninggalkan Draec, ia menyerah dengan ide itu.     

Selama bertahun-tahun Mars terus berpikir bahwa ia pasti akan berakhir sendirian.     

Memang benar ia mungkin terbebas dari kutukan saat penyihir itu mati. Tapi siapa yang tahu kapan hal itu akan benar-benar terjadi?     

Yang Mars tahu, ia mungkin akan terbebas dari kutukan itu setelah dirinya menjadi sangat tua. Dan pasti sudah terlambat untuk menjalin hubungan serius di usia itu.     

Namun, tiba-tiba, ketika ia telah kehilangan semua harapan dan pasrah dengan nasibnya yang akan menjadi bujangan sepanjang hidupnya dan tidak akan pernah mengalami bagaimana rasanya memiliki hubungan yang sehat dan romantis, Emmelyn datang ke dalam hidupnya.     

Seperti kebanyakan hal baik di dunia ini, gadis itu datang saat Mars tidak menduganya sama sekali.     

Hari ini adalah hari terindah dalam hidup pangeran.     

Saat ia melihat wanita yang diimpikannya berjalan perlahan menuju ke arahnya untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dirinya, Mars merasakan kehangatan dan kebahagiaan memenuhi dadanya hingga meluap-luap.     

Jika ada yang namanya reinkarnasi, Mars masih berharap ia akan dipertemukan dengan Emmelyn lagi dan diizinkan menjalin hubungan dengannya.     

Oh... tidak ada kata-kata yang sanggup menggambarkan betapa cantiknya Emmelyn saat ini.     

Emmelyn adalah wanita yang sangat menarik, tapi ia tidak pernah berpenampilan seperti sekarang ini.     

Mars ingat gadis itu hanya pernah berdandan dua kali untuk menghadiri pesta kerajaan, tapi tampilan Emmelyn saat itu memang tidak terlihat semenarik sekarang.     

Mungkin, kecantikan Emmelyn yang terlihat saat ini adalah aura yang hanya bisa dipancarkan oleh seorang pengantin atau wanita hamil sehingga ia terlihat sangat istimewa saat berjalan menelusuri jalan setapak.     

Mars tidak tahu pasti, yang jelas penampilan calon istrinya membuatnya merasa lebih bahagia lagi.     

Tidak ada tamu, tidak ada kursi, dan tidak ada orang lain selain Mars dan sahabatnya, serta keluarga Greenan. Berada di taman itu dan menantikan kehadiran Emmelyn, Mars merasa seperti berada di dunia yang sempurna.     

Segera, wanita yang sangat cantik yang akan menjadi pasangan hidupnya, akan benar-benar menjadi miliknya dan Mars pun akan menjadi milik Emmelyn seutuhnya. Ia tidak sabar untuk memulai babak baru dalam hidup mereka bersama.     

Pangeran berharap ia dapat berbagi momen bahagia ini bersama dengan orang tuanya, tapi Mars tahu keputusannya sudah tepat, sebaiknya orang tuanya tidak tahu soal ini.     

Begitu situasi memungkinkan bagi Mars dan Emmelyn untuk mengungkapkan pernikahan mereka, ia berharap ayahnya bisa mengingat bahwa 28 tahun yang lalu raja juga melakukan hal yang sama.     

Bagaimanapun, Mars Strongmoor adalah putra ayahnya. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.     

Sekarang, ketika mempelai wanita berjalan semakin dekat, ia memikirkan tentang saat orang tuanya mengadakan pernikahan mereka secara diam-diam.     

Apa yang ada di benak mereka saat itu?     

Apakah ayahnya merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan sekarang?     

Mars terbangun dari lamunannya saat sebuah tangan mungil menyentuh tangannya dan menggenggamnya, lalu wajah cantik yang tirus itu menatapnya.     

"Sayang," Mars memanggil Emmelyn dengan suara rendah. Pria itu menggenggam tangannya kembali dengan lembut dan mata mereka saling menatap.     

Bunga api beterbangan dan kembang api menerangi hati mereka dengan begitu banyak kegembiraan dan kebahagiaan.     

"Bagaimana penampilanku?" Emmelyn bertanya dengan senyum malu-malu.     

Mars menggelengkan kepalanya, "Aku tidak punya sepatah kata pun yang bisa mengungkapkan dengan baik soal penampilanmu... Kau luar biasa cantik. Aku tidak tahu harus berkata apa."     

Emmelyn tertawa kecil ketika ia mendengarnya. Ia merasa sangat cantik hari ini. Mungkin apa yang dikatakan orang itu benar, seseorang akan terlihat lebih cantik lagi ketika ia merasa bahagia.     

Itulah mengapa orang yang tidak cantik secara fisik akan tetap terlihat menarik jika mereka memiliki hati yang baik dan sikap yang bahagia dan positif. Mereka memancarkan kecantikan batin mereka untuk dilihat orang lain.     

Gadis dengan kepribadian yang baik tetapi penampilan yang biasa-biasa saja akan tetap terlihat lebih menarik daripada gadis cantik dengan kepribadian yang buruk dan sikap yang suka merajuk.     

Emmelyn sendiri memiliki kecantikan secara fisik, kepribadiannya juga menarik, dan hari ini ia sangat bahagia. Jika digabungkan, ia bisa dengan mudah menjadi gadis tercantik yang pernah dilihat pangeran.     

Pangeran tidak bisa mempercayai keberuntungannya.     

"Kau juga sangat tampan. Aku sangat beruntung," bisik Emmelyn kembali.     

Gadis itu berharap mereka bisa segera memiliki Mars kecil di dalam keluarga mereka.     

"Uhuk… uhuk..." Gewen batuk beberapa kali untuk memberi tahu pasangan itu bahwa mereka sedang pamer kemesraan di hadapan dua pria lajang yang malang ini, yakni dirinya dan Edgar.     

Ia juga ingin mengingatkan kedua mempelai bahwa mereka harus segera memulai upacara pernikahannya.     

Emmelyn terlalu bahagia hingga ia tidak memperdulikan interupsi Gewen. Gadis itu hanya mengangguk ke arah Mars dan menyentuh pipi pangeran. "Sudah waktunya."     

Mars tersenyum begitu lebar, rahangnya semakin sakit. Ia berkata, "Mari kita menikah."     

Mereka berdua berbalik dan menghadap ke arah gubernur yang akan menikahkan mereka berdua.     

Setelah banyak pertimbangan, Mars akhirnya meminta Athos menjadi orang yang meresmikan pernikahannya karena ialah orang dengan otoritas tertinggi di provinsi tersebut.     

Istri Athos dan dua jenderal Mars akan menjadi saksi pernikahan mereka. Mars berpikir itu sudah cukup untuk memastikan pernikahannya dengan Putri Emmelyn dilaksanakan dengan sah.     

Setelah kedua mempelai siap, pemain harpa berhenti memainkan musiknya dan taman berubah menjadi sunyi senyap.     

Hanya kicau burung, angin sepoi-sepoi, dan gemerisik dedaunan yang terdengar. Matahari terbenam perlahan, memberikan pemandangan seperti dalam dongeng dengan sinar keemasan yang terpancar sempurna.     

Gewen dan Edgar berdiri di sisi pengantin pria, dan Lily bersama anak-anaknya berada di sisi mempelai wanita. Upacara pernikahan akan segera dimulai.     

Athos berdeham dan memandang pasangan itu dengan senyum di wajahnya.     

"Kita berkumpul bersama pada hari ini untuk menyaksikan dan merayakan pernikahan Pangeran Mars Strongmoor & Putri Emmelyn Rosehill. Kita datang bersama bukan untuk menandai dimulainya suatu hubungan, tetapi untuk mengakui dan memperkuat ikatan yang sudah ada."     

"Upacara ini adalah penegasan publik dari ikatan itu dan sebagai keluarga serta teman tersayang mereka, merupakan kehormatan dan hal yang istimewa bagi kita untuk menjadi saksi atas acara pernikahan ini."     

"Pernikahan ini bisa berlangsung bukan hanya karena cinta tulus kalian terhadap satu sama lain, tetapi juga karena adanya doa dan dukungan dari keluarga dan teman-teman kalian. Kami berharap kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup kalian akan semakin bertambah setiap tahunnya."     

"Pernikahan adalah komitmen seumur hidup, di mana dua orang dapat tumbuh bersama menjadi manusia yang lebih baik lagi dan hidup mendukung satu sama lain. Pernikahan memberikan kesempatan kepada pasangan untuk berbagi dan membangun keluarga yang bahagia yang tidak bisa disamakan dengan hubungan lainnya. Pernikahan memiliki arti akan penyatuan fisik dan emosional dengan janji untuk hidup semati…"     

Emmelyn tidak mengingat semua kata-kata indah yang diucapkan Athos. Ia hanya tahu bahwa kata-kata itu sangat bermakna dan penuh ketulusan tentang kehidupan dalam pernikahan. Namun, pikirannya kacau, dan tidak bisa benar-benar memproses apa yang ia dengar.     

Emmelyn kini dipenuhi oleh euforia karena ia akan segera mengikatkan janji suci dengan pria yang sangat dicintainya. Seseorang yang ingin ia bunuh tahun lalu kini menjadi orang terpenting dalam hidup Emmelyn.     

Hidup memang lucu.     

Ahh... siapa sangka ia akan jatuh cinta dengan pria itu dan sekarang sedang mengandung anaknya, dan sebentar lagi mereka akan menikah?     

Semuanya terasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan.     

Di sisi lain, Mars dapat mendengar semuanya dengan baik dan ia mengingat kata demi kata yang diucapkan Athos.     

Ia menggenggam tangan Emmelyn dengan lembut saat bertatapan dengannya, wajahnya menunjukkan senyum bahagia.     

Sekarang, tidak ada lagi penyesalan dan jalan kembali. Wanita yang luar biasa ini akan menjadi istrinya.     

Tidak ada yang bisa menghalangi mereka. Mulai sekarang, mereka akan bersama, dalam keadaan sakit dan sehat. Dalam kondisi yang baik maupun buruk.     

Mars sudah tidak sabar menunggu petualangan baru yang akan mereka jalani di masa depan.     

Athos akhirnya menyelesaikan kata-kata bijaknya. Sebagai pemimpin tertinggi di Southberry dan pria yang menikah dengan kehidupan rumah tangga yang bahagia, ia dapat mengucapkan semua kata-kata yang penuh kebijaksanaan tentang pernikahan kepada pasangan yang akan segera menikah itu.     

Ia tahu benar pernikahan tidak selalu sempurna dan dipenuhi dengan pelangi serta kupu-kupu. Ada saatnya di mana sang suami atau istri ingin mengakhiri semuanya, tapi mereka tidak bisa melakukannya karena ikatan suci itu.     

Athos berhenti sejenak, lalu memandang Mars dan Emmelyn secara bergantian, dengan senyum lebar di wajahnya. Ia lalu berkata, "Mempelai pria, tolong ikuti kata-kataku."     

Mars mengangguk dan berbalik menghadap Emmelyn. Ia meraih kedua tangan Emmelyn dan mendekapnya di dadanya.     

Akhirnya! Waktunya tiba...     

Pangeran hampir menahan napas ketika ia mengulangi kata-kata yang diucapkan Athos. Suara Mars lembut tapi tegas saat ia mengucapkan sumpah pernikahannya. Terdengar sangat tulus di telinga Emmelyn.     

"Aku, Mars Strongmoor, memilih kau, Emmelyn Rosehill, untuk menjadi istriku yang sah     

Aku menghadapkan para saksi yang aku percaya di hari pernikahanku     

Aku berjanji akan selalu berada di sisimu,     

Baik dalam keadaan sakit atau pun sehat, dalam suka dan duka,     

Baik dalam situasi yang baik atau buruk.     

Aku berjanji untuk mencintaimu tanpa syarat,     

Menghiburmu di kala kau kesusahan     

Mendukungmu untuk meraih semua impianmu,     

Tertawa dan menangis bersamamu,     

Tumbuh bersamamu baik secara akal dan jiwa     

Selalu terbuka dan jujur kepadamu,     

dan menyayangimu seumur hidupku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.